Melawan Rasa Takut dan Menjadi Berani
Buang Rasa Takut Itu! "Dunia ini milik orang berani." Oleh karena itu, orang yang sukses biasanya adalah orang yang berani. Rasanya sulit dipahami jika orang penakut dapat meraih sukses dalam hidupnya. Tentu saja, orang sukses itu identik dengan orang berani. Mengapa keberanian itu diperlukan? Keberanian telah terbukti memberikan banyak keuntungan bagi setiap orang sehingga tidak perlu diragukan lagi, setiap orang harus punya keberanian" Berani 1. Ada Keberanian, Ada Masa DePan Helen Keller, meski dilanda berbagai kekurangan fisik (buta, tuli, dan bisu), justru berani rnenghadapi tantangan hidupnya. Ia percaya bahwa kesulitan -apa pun bentuk kesulitan itu- sifatnya hanyalah sementara saja. Ia pun sangat yakin, dengan ketekunan semua dapat dikalahkan. Ternyata, upayanya yang keras untuk mengalahkan ketakutan akan kendala fisiknya itu membuahkan masa depan yang gemilang. Akhirnya Helen menjadi orang yang kuat dan tegar, dapat menyelesaikan pendidikan sarjananya, serta sukses berkarir sebagai penulis dan pembicara di berbagai seminar. 2. Ada Keberanian, Ada Perubahan Kita pasti tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi apabila Thomas Alva Eclison tidak memiliki mental berani untuk melawan kegagalan. Tentu saja, kita pasti tidak akan dapat menikmati energi listrik, sekaligus bola lampunya. selanjutnya, dapat dipastikan bahwa tekhnologi pun tidak akan semaju seperti sekarang. Bagaimana pula nasib kita sebagai bangsa Indonesia jika Soekarno-Hatta tidak berani memproklamasikan Indonesia menjadi negara merdeka pada 17 Agustus 1945itu? Pastinya jika mereka semua tunduk pada rasa takut, baik takut bertindak, takut gagal, takut ambil keputusan, takut mati, maupun takut melakukan percobaan maka umat manusia di dunia ini belum dapat menikmati listrik, lampu, dan komputer bahkan kita sebagai bangsa Indonesia ini belum merdeka dan masih dicengkeram oleh penjajah. Singkatnya, tanpa adanya keberanian, tidak akan pernah ada perubahan dan tidak akan pernah ada inovasi baru yang dapat memberi berbagai kemudahan pada kita, terutama dalam meraih cita-cita. 3. Dari Hati Nurani John C. Maxrnrell mengatakan bahwa keberanian yang dahsyat dan bertahan lama umumnya tumbuh dari dalam, sebagai jawaban dari pergumulan batin seseorang. Sheldon Kopp, seorang ahli psikoterapi, juga menambahkan bahwa semua pergumulan batin terjadi di dalam diri seseorang. Intinya, seseorang tidak dapat "dipaksa" untuk menjadi berani jika hati nurani orang tersebut tunduk bertekuk lutut pada rasa takut. Jika dipaksa putr, orang mungkin akan bertindak seperti berani, tetapi hal ini tidak akan berlangsung lama. Begitu faktor atau orang yang memaksanya untuk berani itu sudah hengkang pergi maka ia akan menarik diri dan kernbali ke kondisi semula yang serba takut. 4. Keberanian dari luar Selain dari diri sendiri, keberanian juga dapat datang dari luar diri kita, baik dari kondisi sekitar kita maupun dari orang lain. Robert T. Kiyosaki memperoleh keberanian untuk memulai usahanya sendiri dari orang tuanya yang juga adalah pengusaha. Dalam hal ini, faktor orang tua memegang peranan penting dalam menumbuhkan keberanian untuk bertindak pada diri Kiyosaki. Selanjutnya, Kiyosaki berhasil menumbuhkan keberanian bagi banyak orang untuk meraih mimpi dan menggapai sukses melalui buku-buku yang ia tulis. Bagaimana orang-orang sukses itu dapat menumbuhkan keberaniannya? Edward Vernon Rickenbacker, pilot pesawat tempur Amerika, yang telah berhasil selamat dari 84 pertempuran, dan menjatuhkan 26 pesawat tempur musuh, mengatakan bahwa keberanian adalah melakukan apa yang kita takutkan. Jadi, dengan cara bagaimana orang dapat menumbuhkan sikap keberanian tersebut? simak tulisan lain tentang Bagaimana Menjadi Berani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *